Mati Dalam #SakinahCinta 1#

Mati dalam #SakinahCinta, ~Sebuah MotiNafsi Pengunggah Dakwah~

Sahabatku yang dilembutkan hatinya,
Hari ini, kali ini, sebelum kita lanjut perjalanan hidup ini
Mari sejenak bersama aku, mencoba mengetuk pintu hati kita masing-masing
….Sudah di depan pintu hati kita? ….Sudah siap mengetuknya?
Baik, kita ucap salam “Assalamualaikum, duhai hati, apakah kau berada di dalam?”
Sekali lagi …“Duhai hati

, apakah dirimu masih bersemayam di dalam sana?”
Dan kita coba dengar suara lirih hati kita.
Dan jika hati kita lembut, pasti bisa menyimak lirih suara hati kita.

Sahabatku, hasil obrolan dengan hati tentang mati
Bahwa didapati tak satupun hati yang ingin mati kecuali dalam keadaan berarti
Suara hati milik dari seorang muslim, ingin mati dalam keadaan mulia.
Tak satupun ingin mati dalam keadaan hina

Sahabatku, kali ini kita belajar bersama tentang kematian dalam kesakinahan cinta
Seperti apa keadaannya? Mari kita simak bersama-sama….

Hidup ini tak selamanya lurus, pun tak selamanya datar
Dia berkelok, menanjak, kadang turun
Bertemu angin, disapa badai…
Namun bukan berapa kali dihantam badai yang buat kita kokoh
Kokoh atau goyah adalah masalah pilihan hidup kita (QS. Ar-Ra’du 11)
Bukan seberapa banyak dihantam badai yang buat kita mulia
Kemuliaan seorang manusia, hanya ditentukan ketakwaannya (QS. Al Hujurat 13)

Hidup di dunia yang sekali inilah, harus kita buat berarti
Sekali yang berarti, karena setelah ini, mati..
Tanda hidup adalah bergerak, maka bergeraklah berarti, karena setelah ini, mati
Memahami hidup berarti adalah berbagi
Karena hidup tak sekedar tentang AKU, atau KAMU, tapi tentang KITA

Sahabatku, jika ingin hidup berarti maka buatlah tanda di alam semesta
Alam ini masih cukup luas untuk menampung tanda kita
Alam pernah menampung tanda orang-orang mulia sebelum kita
Lihatlah MUSH’AB BIN UMAIR, menandai alam menjadi pembuka pintu dakwah Madinah
HAMZAH BIN ABDUL MUTHALIB, menandai alam menjadi pemimpin para syuhada
BILAL BIN RABAH, menandai alam menjadi mu’adzin pertama umat Islam
USAMAH BIN ZAID, menandai alam menjadi panglima perang termuda
SAYFUDDIN QUTUS, menandai alam menjadi ‘pengutuk’ pasukan mongol
THARIQ BIN ZIAD, menandai alam menjadi pemberani penginjak Spanyol
SHALAHUDIN AL AYYUBI, menandai alam menjadi pelibas pasukan salib
MUHAMMAD AL FATIH, menandai alam menjadi penakluk Konstantinopel
dan tak lupa MUHAMMAD RASULULLAH SAW, sebagai nabi dicintai dan dirahmati alam semesta

Mereka yang telah menyematkan tanda di alam semesta, akan dikenang dan dicinta
Walau jazad telah ditelan bumi, namun tanda mereka selalu di hati
Mereka mati bukan karena AKU, atau KAMU, tapi karena KITA
Mereka mati dalam kesakinahan, ketenangan
Ketenangan, karena telah menyematkan tanda di alam semesta
Demi memenuhi amanat sebagai hamba, sebagai ‘khalifah’, sebagai pendakwah
Itulah mati dalam keadaan berarti dan mulia
Mati yang telah meninggalkan tanda cinta di alam semesta

Apakah kita tak rindu, mati seperti mereka?
Lalu tanda apa yang telah kita siapkan untuk mati dalam SakinahCinta?

[@LukyRouf on twitter, sakinah itu urusannya gak sekedar keluarga]

0 komentar

Leave a Reply

Hak Cipta Hanya Milik Allah lukyrouf.blogspot.com Dianjurkan untuk disebarkan Designed by lukyRouf