Ketika
saya membuat tagname, hastag, atau tanda #SakinahCinta, banyak orang
persepsinya langsung lari ke persoalan pernikahan. Padahal seperti yang sudah sering
saya posting di dunia maya dan juga saya sampaikan di beberapa forum, bahwa
makna SakinahCinta tak secuil itu. Bagi saya, makna SakinahCinta ini cukup luas,
bahkan saya bisa menyebutnya sebagai bagian dari hidup kita.
SakinahCinta
secara gramatikal terdiri dari dua suku kata, Sakinah dan Cinta. Sakinah
berasal dari bahasa Arab yang artinya ketenangan atau ketentraman. Sedangkan
Cinta itu sendiri bisa bermakna suka, senang, sayang, dan sejenisnya. SakinahCinta
ini berbicara tentang perjalanan hidup kita-utamanya sebagai muslim-.
Semua orang pada hakikatnya ingin hidup dalam
kesakinahan (ketenangan), atau lebih simpelnya semua orang ingin kebahagiaan.
Namun, akan menjadi percuma jika kebahagiaan itu jika hanya bersifat dan
bermakna duniawi, atau hanya berhenti di dunia. Harusnya ketenangan
(kesakinahan) itu bisa tembus hingga akhirat, atau berdimensi ukhrowi juga.
Kita hidup sebagai mahluk sekaligus hamba
Allah, maka kewajiban kita adalah mengabdi (ibadah) kepada Allah. Bagaimana
mensinergikan antara kesakinahan dengan misi sebagai hamba? Ya, lakukan dengan
cinta, itulah kuncinya. Namun cinta disini bermakna luas, jangan hanya
disempitkan sebagai cinta lawan jenis, cinta muda-mudi. Tapi cinta yang
dimaksud disini bermakna prioritas cinta kepada Allah dan Rasul-Nya. Dengan
menempatkan Allah dan Rasul-Nya di posisi pertama dan utama yang dicintai, maka
cinta yang lain akan mengikuti. Jika semua amal dilakukan lil’llahi ta’ala,
maka itulah tanda cinta kepada Allah dan Rasul-Nya.
Bagaimana secara riil SakinahCinta itu
diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari? Kuncinya ada 2, yakni tunjukkan
prestasi terbaik kita untuk orang yang ada di sekitar kita, dan kontribusi apa
yang akan kita sumbangkan untuk orang di sekitar kita. Kedua kunci tersebut,
jika digabungkan menjadi satu, menjadi “tanda di alam semesta”. Dengan berbekal
tanda di alam semesta itulah, kita akan hidup atau mati dikenal atau dikenang
sebagai SakinahCinta.
Mari kita perhatikan bagaimana SakinahCinta itu
telah bekerja dan sebenarnya telah lama mencolek kita. Mari kita perhatikan. Jika
disebut “Sedekah”, maka nama sang pembuat tanda ust Yusuf Mansur yang keluar. Jika
disebut “Dzikir”, maka nama sang pembuat tanda ust Arifin Ilham yang keluar. Jika
disebut “Manajemen Qolbu”, maka nama sang pembuat tanda ust Aa’ Gym yang keluar.
Jika disebut “Syariah dan Khilafah”, maka nama sang pembuat tanda Hizbut Tahrir
yang keluar. Begitu seterusnya, hingga akhirnya terngiang di benak semua orang
tentang prestasi dan kontribusi mereka yang telah memberikan ketenangan, karena
telah melakukan kebaikan. Dan juga nama-nama mereka itu akan dikenang yang
selanjutnya dicintai, juga karena telah berbuat kebajikan.
Mereka yang telah menyematkan tanda di alam, akan dikenang nan dicinta. Walau jazad telah ditelan bumi, namun tanda mereka selalu di hati. Jikapun akhirnya mereka mati, maka matinya dalam kesakinahan, ketenangan karena telah meninggalkan tanda cinta di alam semesta. Lalu kapan giliran kita? [follow @LukyRouf]
"Valentine adalah trademark nya remaja
yang tengah gandrung dengan cinta kasih. Itu adalah sesuatu yang positif asal,
penerapannya sesuai dengan sunnah nabi dan 'ulama salafussalih. Daripada
mengkafirkan orang, atau rame-rame membid'ahkan ajaran lain, kan lebih baik
mempererat tali silaturahim dengan kasih sayang, dan itu sesuai dengan konsep
Islam Rahmatallil'alamin …“toh wali songo pun tidak 'ujug-ujug' menghapus
ajaran kapitayan, tapi dilakukan konversi kedalam ajaran islam. Mari kita sama-sama
melakukan Konversi Valentine Day kepada bentuk yang Positif, sehingga Valentine
Day menjadi budaya Remaja yang Islamy.”
Bantahan:
1 Kata “jangan atau nggak usah dilarang”
sebagai bentuk keputusasaan dari perjuangan melawan V-day. Kata “jangan dilarang”, ketika ada usaha
sebagian pihak melawan V-Day, adalah bentuk provokasi halus untuk melemahkan
perjuangan anti V-Day.
2
Membungkus V-Day biar keliatan Islamy, atau mencarikan dalil agar V-Day terasa ada di dalam Islam. Ide ini nggak lebih mencampuradukkan antara kebenaran dengan kebatilan. Membungkus V-Day dengan Islam hanya akan menjadi deretan pembenaran atas sebuah kesalahan atau keburukan.
Membungkus V-Day biar keliatan Islamy, atau mencarikan dalil agar V-Day terasa ada di dalam Islam. Ide ini nggak lebih mencampuradukkan antara kebenaran dengan kebatilan. Membungkus V-Day dengan Islam hanya akan menjadi deretan pembenaran atas sebuah kesalahan atau keburukan.
3
. Kalo masih ada yang ngoceh “bikin V-Day jadi positif dan penerapannya sesuai dengan sunnah nabi dan 'ulama salafussalih” itu adalah omong kosong. Mana bisa V-Day yang notabene ajaran kebatilan, diterapkan dengan cara sunnah nabi? Sunah nabi yang mana, Mas? Mencampuradukkan Islam dengan V-Day sama halnya menyatukan racun dengan madu dalam satu gelas. Meski dikasih label madu, tetep aja didalamnya ada racun, dan hanya orang yang kurang waras mau menyantapnya.
. Kalo masih ada yang ngoceh “bikin V-Day jadi positif dan penerapannya sesuai dengan sunnah nabi dan 'ulama salafussalih” itu adalah omong kosong. Mana bisa V-Day yang notabene ajaran kebatilan, diterapkan dengan cara sunnah nabi? Sunah nabi yang mana, Mas? Mencampuradukkan Islam dengan V-Day sama halnya menyatukan racun dengan madu dalam satu gelas. Meski dikasih label madu, tetep aja didalamnya ada racun, dan hanya orang yang kurang waras mau menyantapnya.
4
Kalo ada tuduhan menyudutkan Islam
nggak toleran misalnya, biasanya kita yang muslim udah menyiapkan tameng
membela diri dan berkompromi dengan para penuduh itu, dan mengatakan “ah, islam
itu sangat toleran koq”. Yang begini ini diistilahkan defensive apologetic. Ketika ada yang bilang kalo ajaran V-Day itu
bertentangan dengan Islam, karena sama aja mengikuti ajaran orang kafir, dan
nggak ada tuntunannya dalam Islam alias bid’ah. Maka para pembela V-Day
udah menyiapkan jawaban defensive apologetic-nya dengan mengatakan
“nggak usah begitu, Islam itu khan ajaran yang rahmatan lil ‘alamin berarti senafas
dengan V-Day yang mengajarkan kasih sayang”
5
Tentang dakwah Wali Songo. Sejarah tentang dakwah wali songo musti ditanyakan validitasnya. Ini penting banget lho sobat, karena emang seringkali dakwah wali songo dijadikan dalih untuk menerima adat kebiasaan menjadi suatu yang islamy. Bias juga bisa muncul akibat kesulitan menyeleksi sumber data—yang dalam ilmu sejarah adalah periwayatan. Semakin jauh jarak waktu antara peristiwa dan sejarahwan, semakin luas daerah yang akan ditulis, dan semakin banyak orang yang terlibat, akan semakin sulit untuk dipilih mana riwayat yang akurat dan mana yang tidak. Jangankan menulis seluruh peristiwa di masa itu (yang belum tentu saat peristiwa terjadi, langsung ada yang menulisnya) pada zaman modern saja, dengan alat-alat komunikasi yang sangat canggih, berita tentang seorang selebriti saja bisa sangat bias. (disadur dari buku "Rapor Merah Valentine's Day, karya Luky B Rouf, follow @LukyRouf )
Tentang dakwah Wali Songo. Sejarah tentang dakwah wali songo musti ditanyakan validitasnya. Ini penting banget lho sobat, karena emang seringkali dakwah wali songo dijadikan dalih untuk menerima adat kebiasaan menjadi suatu yang islamy. Bias juga bisa muncul akibat kesulitan menyeleksi sumber data—yang dalam ilmu sejarah adalah periwayatan. Semakin jauh jarak waktu antara peristiwa dan sejarahwan, semakin luas daerah yang akan ditulis, dan semakin banyak orang yang terlibat, akan semakin sulit untuk dipilih mana riwayat yang akurat dan mana yang tidak. Jangankan menulis seluruh peristiwa di masa itu (yang belum tentu saat peristiwa terjadi, langsung ada yang menulisnya) pada zaman modern saja, dengan alat-alat komunikasi yang sangat canggih, berita tentang seorang selebriti saja bisa sangat bias. (disadur dari buku "Rapor Merah Valentine's Day, karya Luky B Rouf, follow @LukyRouf )
Mati dalam #SakinahCinta (2#) ~Sebuah MotiNafsi Pencolek Faceboker ~
[buat yang belum baca chapter 1#, sila liat di dinding saya]
Sahabatku, hari ini, kali ini kita masih lanjutkan langkah hidup kita
Tapi coba sejenak saja… bersama saya berhenti rasakan langkah kita
…awali dengan kalimat istighfar “Astagfirullah al’adzim…..”
….Sudah berhenti? …Mari sekarang kita coba lihat telapak kaki kita…
Apa
[buat yang belum baca chapter 1#, sila liat di dinding saya]
Sahabatku, hari ini, kali ini kita masih lanjutkan langkah hidup kita
Tapi coba sejenak saja… bersama saya berhenti rasakan langkah kita
…awali dengan kalimat istighfar “Astagfirullah al’adzim…..”
….Sudah berhenti? …Mari sekarang kita coba lihat telapak kaki kita…
Apa
yang kita saksikan di telapak kaki kita?
Ohw, sahabatku langkah kita ini, sadar atau tidak, meninggalkan jejak.
Entah sudah berapa langkah kita jejakkan di alam ini
Pun berapa pula jejak yang meninggalkan bekas
Sadarkah, ketika kita telah mati, orang lain bisa menyaksikan jejak kita
Sementara kita? Kita hanya bisa menikmati bekas jejak kita…
Jika kita pernah menjejakkan kebaikan, maka kita dikenang dan dicinta
Jika kita pernah menjejakkan keburukan, entah apalah jadinya kita?
Sahabatku, jejak apa yang telah kita tinggalkan di jejaring sosial facebook?
Hari ini, kita telah pasang status apa di facebook kita?
Jika dulu, status kita “aduhhh, kepalaku sakit…”
Jika kemarin, status kita “biyung, dagangangku koq nggak laku…”
Jika sebelumnya, status kita “hiiihh, takut ada ular di kamar…”
…. Setelah ini baiknya pikirkan lagi untuk buat status serupa
Karena statusmu adalah jejakmu…
Bukankah kita masih ingat kematian?
Dia bisa datang tanpa permisi dan tanpa diundang
Jika kematian datang, saat kita buat status demikian?
Jika kita memang sakit, minta tolonglah kepada sahabat terdekat kita
Tak perlu juga facebook harus tahu…
Jika kita dalam kesulitan, mintalah tolong pada orang terdekat kita
Tak perlu juga facebook harus tahu…
Jika kita lagi galau, futur, mintalah pada Rabb untuk menyudahinya
Karena facebookmu adalah pertanggungjawabanmu
Sahabatku, status kita adalah ‘harimau’ kita
Dia ada dan dilihat oleh saudara dan teman kita
Jika dia jinak, mungkin tidak akan menerkam
Tapi ‘harimau’ akan selalu menyalak ketika melihat ‘mangsa’
Jika kita bisa berbagi kebaikan, kenapa kita harus berbagi ‘ketidakbaikkan’?
وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ watauwa shou bilhaq watuwa shou bishobbri (QS. Al ´Ashr: 1-3)
…. Itu kan kaedahnya?
Sahabatku, hidup di sini hanya sekali, esok kita, mati
Tak inginkah kita mati mulia dan berarti?
Jika akun ini telah kita buat, maka buatlah berarti
Kabarkanlah, saudara kita di luar sana yang meronta pinta pertolongan kita
Sebarkanlah, aroma harum kemakrufan dari status yang penuh kesakinahan
Publikasikan, gambar dan foto kebaikan yang mengundang keberkahan
Dakwahkanlah, Islam yang mencerahkan dan menyudahkan problem umat
Disitulah nanti jejak kita terekam, bukan oleh manusia, tapi oleh Rabb kita
Jikalau oleh manusia, adalah mereka yang hatinya selalu terpaut dengan Rabb kita
Sekali lagi sahabatku, jika kita telah mati, facebook kita masih hidup
Apa yang terjadi dengannya? Apa yang bisa kita pertanggungjawabkan karenanya?
Maaf sahabatku, mari bersama saya meminta maaf ke diri kita masing-masing
Atas alpa yang telah kita buat, atas dosa yang telah kita lakukan
Laporkan semua itu kepada Rabb kita dipertiga malam, bukan kepada facebook.
Itu, jika kita ingin mati dalam kesakinahan (ketenangan)
Dan ingin dikenang dan dicinta oleh mereka yang cinta Rabbnya…
[perhatian: note ini, hanya bisa dibaca oleh yang terbuka mata dan hatinya.
Salam #SakinahCinta @LukyRouf on twitter]
Ohw, sahabatku langkah kita ini, sadar atau tidak, meninggalkan jejak.
Entah sudah berapa langkah kita jejakkan di alam ini
Pun berapa pula jejak yang meninggalkan bekas
Sadarkah, ketika kita telah mati, orang lain bisa menyaksikan jejak kita
Sementara kita? Kita hanya bisa menikmati bekas jejak kita…
Jika kita pernah menjejakkan kebaikan, maka kita dikenang dan dicinta
Jika kita pernah menjejakkan keburukan, entah apalah jadinya kita?
Sahabatku, jejak apa yang telah kita tinggalkan di jejaring sosial facebook?
Hari ini, kita telah pasang status apa di facebook kita?
Jika dulu, status kita “aduhhh, kepalaku sakit…”
Jika kemarin, status kita “biyung, dagangangku koq nggak laku…”
Jika sebelumnya, status kita “hiiihh, takut ada ular di kamar…”
…. Setelah ini baiknya pikirkan lagi untuk buat status serupa
Karena statusmu adalah jejakmu…
Bukankah kita masih ingat kematian?
Dia bisa datang tanpa permisi dan tanpa diundang
Jika kematian datang, saat kita buat status demikian?
Jika kita memang sakit, minta tolonglah kepada sahabat terdekat kita
Tak perlu juga facebook harus tahu…
Jika kita dalam kesulitan, mintalah tolong pada orang terdekat kita
Tak perlu juga facebook harus tahu…
Jika kita lagi galau, futur, mintalah pada Rabb untuk menyudahinya
Karena facebookmu adalah pertanggungjawabanmu
Sahabatku, status kita adalah ‘harimau’ kita
Dia ada dan dilihat oleh saudara dan teman kita
Jika dia jinak, mungkin tidak akan menerkam
Tapi ‘harimau’ akan selalu menyalak ketika melihat ‘mangsa’
Jika kita bisa berbagi kebaikan, kenapa kita harus berbagi ‘ketidakbaikkan’?
وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ watauwa shou bilhaq watuwa shou bishobbri (QS. Al ´Ashr: 1-3)
…. Itu kan kaedahnya?
Sahabatku, hidup di sini hanya sekali, esok kita, mati
Tak inginkah kita mati mulia dan berarti?
Jika akun ini telah kita buat, maka buatlah berarti
Kabarkanlah, saudara kita di luar sana yang meronta pinta pertolongan kita
Sebarkanlah, aroma harum kemakrufan dari status yang penuh kesakinahan
Publikasikan, gambar dan foto kebaikan yang mengundang keberkahan
Dakwahkanlah, Islam yang mencerahkan dan menyudahkan problem umat
Disitulah nanti jejak kita terekam, bukan oleh manusia, tapi oleh Rabb kita
Jikalau oleh manusia, adalah mereka yang hatinya selalu terpaut dengan Rabb kita
Sekali lagi sahabatku, jika kita telah mati, facebook kita masih hidup
Apa yang terjadi dengannya? Apa yang bisa kita pertanggungjawabkan karenanya?
Maaf sahabatku, mari bersama saya meminta maaf ke diri kita masing-masing
Atas alpa yang telah kita buat, atas dosa yang telah kita lakukan
Laporkan semua itu kepada Rabb kita dipertiga malam, bukan kepada facebook.
Itu, jika kita ingin mati dalam kesakinahan (ketenangan)
Dan ingin dikenang dan dicinta oleh mereka yang cinta Rabbnya…
[perhatian: note ini, hanya bisa dibaca oleh yang terbuka mata dan hatinya.
Salam #SakinahCinta @LukyRouf on twitter]
Pacaran = Kredit Zina. Mau tahu #CatatanHitamPacaran ? Ikuti kultwitnya.
1. Mau disembunyikan dimana aja yang namanya barang busuk pasti akan ketahuan. Pacaran kita katakan barang busuk, karena ini perilaku ini salah, eh malah diterusin bahkan dilestarikan dan disebarkan.
2. Bagi yang nggak pacaran, nggak usah tergoda pengin ngelakuin hajat maksiat itu, coz emang nggak ada untungnya malah buntin
1. Mau disembunyikan dimana aja yang namanya barang busuk pasti akan ketahuan. Pacaran kita katakan barang busuk, karena ini perilaku ini salah, eh malah diterusin bahkan dilestarikan dan disebarkan.
2. Bagi yang nggak pacaran, nggak usah tergoda pengin ngelakuin hajat maksiat itu, coz emang nggak ada untungnya malah buntin
g eh maksudnya buntung.
3. Mending kalo kamu udah tahu pacaran itu nggak haram, maka beritahukan alias dakwahkan kepada teman-teman kita.
4. Aktivitas wajib adalah Apel alias nge-Date. Pastinya cuman berdua aja dong, nggak ada ceritanya pacaran ngajak orang sekampung. Itu sih bukan pacaran, tapi mo pergi kondangan.
5. Setelah ada kesempatan berduaan, mereka manfaatkan dengan mojok. Wis klo udah mojok, apapun bisa dilakuin mulai pegangan sampe minta cipika-cipiki.
6. Saking menjamurnya budaya pacaran, di angkot, di pasar, di kereta, di bus, termasuk di sekolah, mudah kamu jumpai remaja yang saling memadu kasih.
7. Lihat juga di taman kota, di trotoar jalan, termasuk di perpus. Atau bagi mereka yang berani n berkantong tebel, bisa nyewa losmen atau penginapan.
8. What’s meaning Pacaran? Kalo boleh meraba-raba arti pacaran itu sendiri bisa diliat dari cara, kegiatan, aktivitas, ritual ketika dua orang sedang memadu kasih.
9. Apalagi klo bukan mojok berdua, nonton berdua, boncengan berdua, shoping berdua. Nah, kalo yang seperti itu sih udah puluhan tahun yang lalu dilarang oleh Rasulullah Saw
10. Dalam salah satu haditsnya: "Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka tidak boleh baginya berkhalwat dengan seorang wanita sedangkan wanita itu tidak bersama mahromnya (HR. Ahmad).
11. Sayangnya, pacaran udah jadi tren lho. Jangan kaget kalo ada remaja yang nggak ngelakuin pacaran, bakalan dicap sebagai kampungan, norak, dan super kuper.
12. Sebaliknya, mereka yang jadian mengikat janji sama pasangannya, dianggap wajar karena tuntutan jaman. Wasyah! Apa nggak kuwalik neh?
13. Sobat, Allah mengkaruniakan kebutuhan-kebutuhan itu satu paket sama aturan mainnya. Tidak bisa cara pemenuhan kebutuhan itu semau gue.
14. Karena manusia itu lemah, tidak tahu mana dan apa yang terbaik buat dirinya. Allah Swt. berfirman: “Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu…
15. dan boleh jadi (pula) kamu me-nyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” [TQS al-Baqarah [2]: 216]
16. Termasuk dalam masalah cinta kepada lawan jenis. Allah Swt. sudah memberi aturan pemenuhannya melalui pernikahan seperti di contohkan oleh Rasulullah saw.
17. Dengan begitu, manusia akan lebih mulia kedudukannya dan jelas asal-usulnya. Tidak seperti ayam yang main sosor saja kalau lagi ‘pengen’.
18. Ditambah dengan janji Allah yang akan memberi pertolongan dan kemudahan buat para bujangan yang sudah ingin nikah biar bisa jaga diri dari perbuatan maksiat.
19. Kalau rasa cinta itu diwujudkan dengan pacaran, berarti sudah melanggar aturan Allah. Itu maksiat.
20. Selain dosa, kesengsaraan akan menimpa. Alih-alih sayang sama pacar, malah bisa membuat celaka. Maka, kalau jatuh cinta jangan terus maksiat, karena akan rugi dunia akhirat
Follow my twitter @LukyRouf
The MotiNaftor | Inspirator #SakinahCinta | Book Writer | Book Editor || e: si_emen2001atyahoo.com | pin: 2A292B89 |
3. Mending kalo kamu udah tahu pacaran itu nggak haram, maka beritahukan alias dakwahkan kepada teman-teman kita.
4. Aktivitas wajib adalah Apel alias nge-Date. Pastinya cuman berdua aja dong, nggak ada ceritanya pacaran ngajak orang sekampung. Itu sih bukan pacaran, tapi mo pergi kondangan.
5. Setelah ada kesempatan berduaan, mereka manfaatkan dengan mojok. Wis klo udah mojok, apapun bisa dilakuin mulai pegangan sampe minta cipika-cipiki.
6. Saking menjamurnya budaya pacaran, di angkot, di pasar, di kereta, di bus, termasuk di sekolah, mudah kamu jumpai remaja yang saling memadu kasih.
7. Lihat juga di taman kota, di trotoar jalan, termasuk di perpus. Atau bagi mereka yang berani n berkantong tebel, bisa nyewa losmen atau penginapan.
8. What’s meaning Pacaran? Kalo boleh meraba-raba arti pacaran itu sendiri bisa diliat dari cara, kegiatan, aktivitas, ritual ketika dua orang sedang memadu kasih.
9. Apalagi klo bukan mojok berdua, nonton berdua, boncengan berdua, shoping berdua. Nah, kalo yang seperti itu sih udah puluhan tahun yang lalu dilarang oleh Rasulullah Saw
10. Dalam salah satu haditsnya: "Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka tidak boleh baginya berkhalwat dengan seorang wanita sedangkan wanita itu tidak bersama mahromnya (HR. Ahmad).
11. Sayangnya, pacaran udah jadi tren lho. Jangan kaget kalo ada remaja yang nggak ngelakuin pacaran, bakalan dicap sebagai kampungan, norak, dan super kuper.
12. Sebaliknya, mereka yang jadian mengikat janji sama pasangannya, dianggap wajar karena tuntutan jaman. Wasyah! Apa nggak kuwalik neh?
13. Sobat, Allah mengkaruniakan kebutuhan-kebutuhan itu satu paket sama aturan mainnya. Tidak bisa cara pemenuhan kebutuhan itu semau gue.
14. Karena manusia itu lemah, tidak tahu mana dan apa yang terbaik buat dirinya. Allah Swt. berfirman: “Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu…
15. dan boleh jadi (pula) kamu me-nyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” [TQS al-Baqarah [2]: 216]
16. Termasuk dalam masalah cinta kepada lawan jenis. Allah Swt. sudah memberi aturan pemenuhannya melalui pernikahan seperti di contohkan oleh Rasulullah saw.
17. Dengan begitu, manusia akan lebih mulia kedudukannya dan jelas asal-usulnya. Tidak seperti ayam yang main sosor saja kalau lagi ‘pengen’.
18. Ditambah dengan janji Allah yang akan memberi pertolongan dan kemudahan buat para bujangan yang sudah ingin nikah biar bisa jaga diri dari perbuatan maksiat.
19. Kalau rasa cinta itu diwujudkan dengan pacaran, berarti sudah melanggar aturan Allah. Itu maksiat.
20. Selain dosa, kesengsaraan akan menimpa. Alih-alih sayang sama pacar, malah bisa membuat celaka. Maka, kalau jatuh cinta jangan terus maksiat, karena akan rugi dunia akhirat
Follow my twitter @LukyRouf
The MotiNaftor | Inspirator #SakinahCinta | Book Writer | Book Editor || e: si_emen2001atyahoo.com | pin: 2A292B89 |

Allah membentuk dan melatih kita melalui luka
itu, bukan pada seberapa besar luka itu tetapi seberapa
besar kekuatan kesabaran yang kita miliki untuk menjalani luka itu. Kekuatan
dan kesabaran yang dihiasi kasih sayang itulah yang
akan tetap membuat bahtera rumah tangga kita seindah
impian sampai akhir hayat, karena Allah mencurahkan rahmat dan kasih sayangNya
untuk keluarga kita.
Sebagaimana Sabda Rasulullah, ‘Seorang suami
apabila memandang istrinya dengan kasih sayang istrinyapun memandang dengan
kasih sayang maka Allah memandang keduanya dengan pandangan kasih sayang. Bila
suami memegang telapak tangan istrinya maka dosa-dosa
keduanya berguguran dari celah jari-hari tangan keduanya’ (HR. Rafi’i).
Sahabat, cinta memang seindah impian bila kita memiliki kekuatan
dan kesabaran untuk menjaga bahtera rumah tangga. Bahtera rumah tangga kita
menjadi retak, pahit dan getir ketika menghempas justru disaat kita lemah,
mudah menyerah dan tidak memiliki kesabaran didalam menghadapi berbagai
kesulitan.
Secercah
kehidupan rumah tangga yang indah menjadi redup dan anda harus menerima
kenyataan tidak sesuai dengan harapan. Bagi anda yang akan atau sedang
mengalami hal itu maka mohonkanlah kepada Allah agar memiliki kekuatan dan
kesabaran yang besar agar mampu menjaga bahtera rumah tangga.
Wahai hati yang terlepas,
Aku tak lagi bisa berharap jadi pelindungmu, sebab apa yang kita inginkan tak bisa menjadi harapan bersama.
Aku tak mampu menaklukan gelombang besar yang menghadang, karena arusnya begitu kencang dan menghantam.
Masih tersisa dibenakku, raut muka marah, wajah penuh benci, makian, olokan dan ancaman. Hingga membuatku mengalihkan hatiku menjadimu.
Saat itulah rasa yang menyisa di relung hati, hanyalah ingin membawamu menjauh dari kemelut hati. Tapi aku tak sanggup, wahai hati yang terlepas.
Duhai hati yang terlepas,
Aku memang tak lagi bisa berharap apapun atas dirimu, tapi aku hanya ingin menyatakan rasa yang menyisa di relung hati.
Atas apa yang telah kita lalui, hanya berharap Allah mengampuni.
Atas apa yang telah kita lakukan, hanya berharap Allah memaafkan.
Atas apa yang telah kita kerjakan, hanya berharap Allah menghapusnya.
Wahai…, hati yang terlepas
Jika rasa itu adalah dosa, maka beritahu aku untuk meninggalkannya
Jika rasa itu adalah aib, maka beritahu aku untuk menutupinya
Jika rasa itu adalah dusta, maka beritahu aku untuk tidak membohonginya
Duhai hati…, yang terlepas
Semoga rasamu tidaklah sepadan dengan rasaku. Sebab jika akhirnya memang sepadan, aku tak sanggup lagi untuk mempertautkannya.
Satu yang kuingin saat ini, aku hanya ingin lari, menjauh dari semua bayanganmu. Aku ingin menghapusmu di sisa usiaku.
Inilah rasa yang menyisa dalam relung hatiku…
Ijinkan aku melindungimu dalam diamku. Menjagamu dalam setiap penggal doaku. Hingga kelak ada hari yang tepat mempertemukan kita. Kalau tidak, maka pelaminan surga adalah tempat yang kuharap.

Teruntuk seseorang yang pernah tersakiti olehku
Duhai hati yang tergores,
Selaksa maaf dan sesal masih menyisa di dada
Atas luka duka yang menganga.
Maafkan aku yang begitu posesif ingin melindungi
Tapi aku tak pernah mengerti cara dewasa untuk melindungi
Aku ingin maaf ini terbalas dengan ikhlas
Hingga duka berganti ceria
Bukankah Tuhan saja Pemaaf?
Lalu kenapa kita menjadi pendendam?
Duhai hati yang pernah tersakiti,
Kukalahkan egoku untuk mendahuluimu mengucap maaf
Meski tersiksa aku menunggu untuk mengucap maaf
Terlalu sakit jika kau memilih membenciku
Bukankah dulu, kita saling santun bersahabat?
Namun mengapa sekarang kau sulit memaafkan?
Aku telah memaafkanmu
Bahkan kesalahanmu adalah akibat salahku
Badai ini harus segera diakhiri
Salju dingin ini harus segera dihalau
Untuk sebuah rasa gembira atas sebuah luka menganga
Duhai hati yang dingin membeku
Mengapa setelah rasa ceria berganti duka?
Mengapa tidak mencoba membuka hati untuk seteguk rasa maaf?
Jujur, bukan saja dirimu yang tersakiti,
Namun aku mencoba membuang semua sakit yang begitu menyobek hati.
Andai engkau tahu wahai engkau yang pernah kusakiti.
Pernahkah engkau menangis karenaku seperti aku menangis karenamu?
Seperti aku terisak dihadapanmu. Pernahkah?
Mungkin dirimu telah menemukan seseorang yang begitu engkau sayangi.
Seseorang yang mampu membangkitkan hidupmu lagi
Pernahkah engkau berpikir betapa yang kau lakukan laksana badai?
Duhai engkau yang pernah tersakiti,
Betapa aku meneteskan air mata saat menulis ini.
Betapa aku laksana pendosa
Duhai engkau yang pernah tersakiti olehku
Apakah kau mengerti apa yang kurasakan? Merasakah dirimu?
Tak pernah ada manusia yang luput dari suatu kekhilafan.
Tidak aku, tidak juga kamu wahai engkau yang pernah tersakiti.
Maka, bukalah pintu maafmu
Untuk kekhilafanku yang lampau
Untuk kekhilafanku yang lampau
Untuk kenangan yang membuat kita sakit,
Untuk segala sesuatu tentang kita, aku minta maaf.
(digoreskan oleh seseorang yang masih belajar ‘the power of forgivness’)
Yang ingin merasakan cinta yang tak sekedar cinta...
Yang tak ingin cinta tak ternoda...
silahkan di download http://www.4shared.com/document/mjAhq4Q8/Dalam_Dekapan_Cinta.html
Yang tak ingin cinta tak ternoda...
silahkan di download http://www.4shared.com/document/mjAhq4Q8/Dalam_Dekapan_Cinta.html
Calon Suamiku …
Jangan engkau menginginkan untuk menjadi raja dalam istanamu, disambut istri ketika datang dan dilayani segala kebutuhan. Jika kau lakukan "istanamu" itu, maka pernikahanmu tidak akan langgeng. Lihatlah manusia teragung Muhammad SAW, tidak marah ketika harus tidur didepan pintu beralaskan sorban karena sang istri tidak mendengar kedatangannya. Tetap tersenyum meski tidak ada makanan yang tersaji dihadapannya ketika lapar.
Calon Istriku…
Jangan engkau menginginkan menjadi ratu dalam istanamu, disayang, dimanja, dan dilayani suami serta terpenuhi apa yang menjadi keinginanmu. Jika engkau lakukan "istanamu" akan menjadi neraka bagimu. Saksikanlah Ibunda Khadijah, tidak pernah berkeluh kesah, selalu menghibur, dan menjadi teman dalam perjuangan.
Calon Suamiku…
Jika engkau menjadi bapak, jadilah bapak yang bijak seperti Lukmanul Hakim. Jadilah bapak yang tegas seperti Ibrahim As. Jadilah bapak yang kasih seperti Muhammad SAW. Ajaklah anak-anakmu mengenal Allah jadikanlah dia sebagai Yusuf yang berbakti. Jadikanlah ia sebagai Ismail yang taat. Jangan kau jadikan Kan'an yang durhaka. Mohonlah kepada Allah, mintalah kepada Allah agar mereka menjadi anak yang sholeh.
Calon Istriku…
Jika engkau menjadi ibu, jadilah ibu yang bijak, ibu yang teduh. Bimbinglah anak-anakmu dengan air susumu. Jadikan mereka mujahid. Jadikan mereka tentara-tentara Allah. Jangan biarkan mereka bermanja-manja. Jangan biarkan mereka bermalas-malasan. Siapkan mereka untuk menjadi hamba yang sholeh, yang selalu bertaqwa dan bertambat kepada Allah. Jadilah ibu yang memberi tauladan kepada anak-anakmu.
Calon Mertuaku…
Tidaklah aku bisa memberi harta yang berlimpah, kedudukan yang mulia di mata manusia. Karena sesungguhnya itu bisa hilang dan mudah hilang. Aku hanya bisa menyajikan sebuah akhlak yang mulia.
Orang tuaku…
Tidaklah ada dihadapanmu nantinya, sederet kebutuhan yang begitu mudah dipenuhi. Kenikmatan yang bisa didapat dengan semudah membalik tangan. Olehlah itu, jikalau aku tengah berusaha bersama keluargaku, maka akan aku usahakan untuk tetap menjadikan anak menantumu juga taat kepadamu sebagaimana aku taat kepadamu.
Terima kasih, kami haturkan kepada Ayahanda dan Ibunda tercinta. Selain akan meridlahi pernikahan kami kelak, Beliau berdualah yang telah membimbing kami sehingga memudahkan kami mengenal ajaran-ajaran nan suci ini.
Saudaraku dan Calon Iparku…
Jika yang ingin dihadapan kalian, adalah hadir anggota keluarga baru yang bisa berakhakul karimah, yang merasai penderitaan saudaranya. Maka disitulah aku dan keluargaku ada. Jangan kau caci aku dan keluargaku jika aku tengah menjalankan perintah Allah, seharusnyalah aku bisa ikut membawamu serta menjalankannya. Karena kau ataupun aku pasti tidaklah ingin memakan daging saudaranya.
Ya Allah…
Jadikanlah calon keluarga kami kelak, keluarga yang mawadah, penuh kasih, sakinah penuh ketentraman dan ramah penuh kasih sayang. Amin….
"Ya Allah turunkanlah kepada kami untuk mensyukuri nikmatMu atas kami dan ibu bapak kami. Berilah kekuatan untuk beramal dalam rangkulan keridloan-Mu. Limpahkan rahmat kepada kami dan limpahkan kebaikan bagi anak cucu kami. Ya Allah masukkanlah kami dalam golongan orang-orang yang bertambat lagi berserah diri." (TQS. al-Ahqaaf :15)
"Ya Allah yang Maha Pengampun dan Penerima Taubat, Terimalah amal ibadah kami, ampunilah kekurangan, kelemahan, kesalahan dan dosa-dosa kami. Berilah rahmat kepada kedua orang tua kami yang telah menjadikan kami orang beriman dan berilmu. Ya Allah terimalah do'a kami"
Robbanaa aatina fiddunya khasanah wa filaakhirati khasanah wa kinaa adza bannaar. Walhamdulillaahi robbil 'aa lamiin.