Mati Dalam #SakinahCinta 2#

Mati dalam #SakinahCinta (2#) ~Sebuah MotiNafsi Pencolek Faceboker ~

[buat yang belum baca chapter 1#, sila liat di dinding saya]

Sahabatku, hari ini, kali ini kita masih lanjutkan langkah hidup kita
Tapi coba sejenak saja… bersama saya berhenti rasakan langkah kita
…awali dengan kalimat istighfar “Astagfirullah al’adzim…..”
….Sudah berhenti? …Mari sekarang kita coba lihat telapak kaki kita…
Apa

yang kita saksikan di telapak kaki kita?

Ohw, sahabatku langkah kita ini, sadar atau tidak, meninggalkan jejak.
Entah sudah berapa langkah kita jejakkan di alam ini
Pun berapa pula jejak yang meninggalkan bekas

Sadarkah, ketika kita telah mati, orang lain bisa menyaksikan jejak kita
Sementara kita? Kita hanya bisa menikmati bekas jejak kita…
Jika kita pernah menjejakkan kebaikan, maka kita dikenang dan dicinta
Jika kita pernah menjejakkan keburukan, entah apalah jadinya kita?

Sahabatku, jejak apa yang telah kita tinggalkan di jejaring sosial facebook?
Hari ini, kita telah pasang status apa di facebook kita?

Jika dulu, status kita “aduhhh, kepalaku sakit…”
Jika kemarin, status kita “biyung, dagangangku koq nggak laku…”
Jika sebelumnya, status kita “hiiihh, takut ada ular di kamar…”
…. Setelah ini baiknya pikirkan lagi untuk buat status serupa
Karena statusmu adalah jejakmu…

Bukankah kita masih ingat kematian?
Dia bisa datang tanpa permisi dan tanpa diundang
Jika kematian datang, saat kita buat status demikian?

Jika kita memang sakit, minta tolonglah kepada sahabat terdekat kita
Tak perlu juga facebook harus tahu…
Jika kita dalam kesulitan, mintalah tolong pada orang terdekat kita
Tak perlu juga facebook harus tahu…
Jika kita lagi galau, futur, mintalah pada Rabb untuk menyudahinya
Karena facebookmu adalah pertanggungjawabanmu

Sahabatku, status kita adalah ‘harimau’ kita
Dia ada dan dilihat oleh saudara dan teman kita
Jika dia jinak, mungkin tidak akan menerkam
Tapi ‘harimau’ akan selalu menyalak ketika melihat ‘mangsa’

Jika kita bisa berbagi kebaikan, kenapa kita harus berbagi ‘ketidakbaikkan’?
وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ watauwa shou bilhaq watuwa shou bishobbri (QS. Al ´Ashr: 1-3)
…. Itu kan kaedahnya?

Sahabatku, hidup di sini hanya sekali, esok kita, mati
Tak inginkah kita mati mulia dan berarti?
Jika akun ini telah kita buat, maka buatlah berarti
Kabarkanlah, saudara kita di luar sana yang meronta pinta pertolongan kita
Sebarkanlah, aroma harum kemakrufan dari status yang penuh kesakinahan
Publikasikan, gambar dan foto kebaikan yang mengundang keberkahan
Dakwahkanlah, Islam yang mencerahkan dan menyudahkan problem umat

Disitulah nanti jejak kita terekam, bukan oleh manusia, tapi oleh Rabb kita
Jikalau oleh manusia, adalah mereka yang hatinya selalu terpaut dengan Rabb kita

Sekali lagi sahabatku, jika kita telah mati, facebook kita masih hidup
Apa yang terjadi dengannya? Apa yang bisa kita pertanggungjawabkan karenanya?

Maaf sahabatku, mari bersama saya meminta maaf ke diri kita masing-masing
Atas alpa yang telah kita buat, atas dosa yang telah kita lakukan
Laporkan semua itu kepada Rabb kita dipertiga malam, bukan kepada facebook.
Itu, jika kita ingin mati dalam kesakinahan (ketenangan)
Dan ingin dikenang dan dicinta oleh mereka yang cinta Rabbnya…

[perhatian: note ini, hanya bisa dibaca oleh yang terbuka mata dan hatinya.
Salam #SakinahCinta @LukyRouf on twitter]

0 komentar

Leave a Reply

Hak Cipta Hanya Milik Allah lukyrouf.blogspot.com Dianjurkan untuk disebarkan Designed by lukyRouf