Persis setahun lampau
kau meninggalkanku,
Kini setelah sejenak
kembali, kau pun lagi beranjak pergi
Derasnya air mata ini
tak tertahankan,
demi menyaksikan pemergianmu.
Yang tinggal hanya
jejak duka,
Selaksa sesal menggelanyuti
kalbu,
Kenapa aku tak menjagamu?
Kemesraan bersamamu
kini hanya menyisa
Kenikmatan berduamu
kini hanya terkenang
Sekeping hati ini rindu
ingin selalu bersua
Tapi masihkah
kesempatan itu ada?
Oh, pecah tangisku
ditinggalkanmu
Oh, pecah tangisku
mengenangmu
Oh, pecah tangisku
merinduimu
Tetesan air mata deras
memenuhi pipi ini
Aku menegang merasai
sakit dan sesal tak terperi
Sakit karena kau pergi
Sesal karena aku tak menjadi
terbaik
Rabb, ijinkan aku untuk
menduainya lagi
Beri aku kesempatan
untuk membaiki
Rabb, aku jadikan
tangisku ini sumpah sesal mengabaikannya
Malam sunyi-Mu ini
jadi saksi aku inginkan dia
Ya Rabb beri aku kesempatan
untuk bersamanya lagi
Karena bersamanya, aku
merasakan kekhusyu’an
Berdua dengannya di
malam-malam sunyi,
Aku merasakan
menemukan diriku
Rabb, dengan air mata
yang basah ini
Ijinkan aku untuk bertemunya
lagi
Dialah Ramadhan yang
kurindui
Oh, ramadhan kenapa
kau cepat berlalu
Kemesraan selama 30 hari
tak cukup bagiku
Aku ingin bersua denganmu di tiap hariku