« مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ »
“Siapa saja yang telah berpuasa Ramadhan, kemudian diikutinya dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka ia seperti puasa setahun.” (HR. Muslim, Abu Dawud, Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah, Ibnu Hibban dan Darimi. Sementara Bazzar meriwayatkan hadits yang sama dari jalan Abu Hurairah ra.).Dari Tsauban bahwa Rasulullah Saw bersabda:
« صِيَام شَهْر رَمَضَان بِعَشْرَةِ أَشْهُر وَصِيَام سِتَّة أَيَّامٍ مِنْ شَوَّالٍ بِشَهْرَيْنِ فَذَاكَ صِيَام سَنَةٍ »
“Puasa sebulan Ramadhan-sama-dengan puasa sepuluh bulan. Dan puasa enam hari di bulan Syawal-sama-dengan puasa dua bulan. Dengan demikian sama dengan puasa setahun.” (HR. Nasa’i dalam as-Sunan al-Kubrâ).Sementara Ibnu Majah, Ahmad, Darimi, Ibnu Hibban dan Baihaki meriwayatkan dengan lafadh matan Ibnu Majah:
« مَنْ صَامَ سِتَّةَ أَيَّامٍ بَعْدَ الْفِطْرِ كَانَ تَمَامَ السَّنَةِ. مَنْ جَاءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا »
“Siapa saja yang berpuasa enam hari setelah ‘Idhul Fithri, maka puasa enam hari itu penyempurna puasa setahun. Barangsia yang melakukan kebaikan, maka baginya sepuluh kebaikan serupa.” Hadits ini sanadnya shahih.Dari Abu Ayyub bahwa Rasulullah Saw bersabda:
« مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ فَكَأَنَّمَا صَامَ الدَّهْرَ »
“Siapa saja yang telah berpuasa Ramadhan, kemudian diikutinya dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka seakan-akan ia telah puasa setahun.” (HR. Muslim).Dari Abu Ayyub juga bahwa Rasulullah Saw bersabda:
« مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصَوْمِ الدَّهْرِ »
“Siapa saja yang telah berpuasa Ramadhan, kemudian diikutinya dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka ia seperti puasa setahun.” (HR. Abu Dawud).Sumber: hizb-ut-tahrir.info, 30/8/2011.